Minggu, 15 Januari 2017

10 Hal Tentang iPhone yang Paling Dibenci Pengguna Android

10 Hal Tentang iPhone yang Paling Dibenci Pengguna Android


Sekarang ini Android dan iOS adalah dua sistem operasimobile yang paling dominan di muka bumi ini. Mereka membentuk tren teknologi yang selalu menjadi perbincangan hangat oleh para penggunanya. Mereka senantiasa membanding-bandingkan mulai dari desain smartphone, kualitas kamera, kualitas aplikasi, dan masih banyak lainnya.
Jujur saja banyak kelebihan iPhone yang diakui oleh pengguna Android, pun demikian iPhone juga punya banyak kekurangan jika dibandingkan Android. Jadi, untuk saat ini bagaimana kalau kita sepakat bahwaAndroid dan iOS sama baiknya? Nah bagaimana jika pengguna 'garis keras' Android, memiliki iPhone untuk pertama kalinya? Dilansir dari Wonderhowto, berikut adalah 10 hal yang paling dibenci pengguna Android tentang iPhone. Check it out!

Hal yang Paling Dibenci Pengguna Android Tentang iPhone

1. Susahnya Kontrol Slider Brightness dan Volume

Susahnya Kontrol Slider Brightness dan Volume
Pertama kita mulai dari hal yang kecil, yakni susahnya kontrol slider kecerahan layar dan volume. Pada smartphone Android, ketika kamu ingin menyesuaikan kecerahan atau volume suara, kamu cukup tekanslider pada titik di mana kamu inginkan. Maka indikator akan melompat untuk memenuhi ujung jari kamu.
Sementara di perangkat iPhone, kamu harus repot-repot menyeret indikator kecil ke titik yang kamu inginkan. Betul! Lama-lama bikin kesel dan membuang-buang detik-detik berharga setiap kali kamu menyesuaikan kecerahan layar dan volume.

2. Tombol Kembali yang Sulit Dijangkau

Tombol Kembali yang Sulit Dijangkau
Apple iOS sebenarnya memiliki fitur keren, yakni cukup usap tepi layar kiri untuk kembali. Sayangnya, fitur ini terbatas pada aplikasi bawaan dan sebagian besar aplikasi pihak ketiga belum mengimplementasikan fitur keren ini.
Akhirnya kamu harus repot-repot menyentuh pilihan kembali yang letaknya tak bersahabat dengan jempol, yakni di bagian atas sebelah kiri. Sebenarnya kamu bisa memanfaatkan fitur Reachability, dengan melakukan double tap dilayar. Sehingga jempol kamu dapat dengan mudah meraih aplikasi yang sebelumnya sulit terjangkau, tetapi jelas sangat tidak efisien.

3. Spotlight Search Kurang Relevan

Spotlight Search Kurang Relevan
Android buatan Google, jadi wajar jika selalu memiliki pengalaman pencarian yang lebih baik daripada sistem operasi mobile lainnya. Nah di iOS ada fitur keren, yakni Spotlight search. Sayangnya, Apple menggunakan Bing sebagai penyedia pencarian default di Spotlight Search.
Dengan fitur Spotlight search kamu dapat dengan mudah melakukan pencarian apapun, termasuk aplikasi dan artikel di internet. Sayangnya, hasilnya jadi kurang relevan karena menggunakan Bing. Sangat berbeda, ketika kamu bandingkan dengan melakukan search di browser Safari yang secaradefault menggunakan Google search.

4. Quick Setting Masih Sangat Sederhana

Quick Setting Masih Sangat Sederhana
Melalui control center di iOS, kamu bisa mengakses beberapa quick setting. Seperti, on/off modus penerbangan, WiFi, Bluetooth, Do Not Disturb, dan rotasi layar. Sayangnya, quick setting di iPhone fungsinya sangat terbatas hanya untuk menyalakan dan mematikan. Bandingkan dengan Android, misalnya ketika kita menahan ikon WiFi maka akan muncul pengaturan lebih lanjut. Di iOS kamu harus repot-repot pergi ke pengaturan.

5. Tidak Ada Info Jenis Telepon

Tidak Ada Info Jenis Telepon
Seperti yang kamu tahu, Apple biasanya melakukan upgrade iPhone besar-besaran setiap dua tahun sekali. iPhone 5, iPhone 5s, dan iPhone SE memiliki tampilan bodi yang identik, demikian juga iPhone 6 dan iPhone 6s. Tentu saja, selalu ada cara untuk membedakannya. Parahnya, Apple bahkan tidak mencantumkan jenis telepon pada di menu 'ebout' di pengaturan. Tentu, ada nomor model tapi tidak ada nama jenis iPhone secara spesifik.

6. Tidak Bisa Hapus Data Aplikasi

Tidak Bisa Hapus Data Aplikasi
Semakin lama aplikasi yang kita gunakan bisa saja mengalami error dan memakan banyak memori internal. Di Android, kamu dengan mudah mengatasinya dengan menghapus data dan cache aplikasi.
Bagaimana dengan di iPhone? Tidak bisa berbuat banyak, jika aplikasi bermasalah kamu harus melakukan uninstall. Namun banyak kasus, data aplikasi masih tertinggal. Sehingga bahkan jika kamu menginstal ulang aplikasi, masalah belum hilang. Satu-satunya cara untuk sepenuhnya menghapus semua data aplikasi di iOS adalah dengan menghapus data backup iCloud.

7. Proses Refund Pembelian Aplikasi Berbelit-belit

Proses Refund Pembelian Aplikasi Berbelit-belit
Ketika kamu membeli aplikasi dan ternyata tidak sesuai harapan, tentunya kita ingin melakukan refund. Nah kalau di Android proses refund-nya sangat mudah, ada pilihan refund di Google Play Store. Bagaimana dengan di iPhone? Sayangnya, App Store tidak menyediakan metode yang mudah untuk pengembalian uang. Kamu harus mengunjungi situs web Apple secara terpisah dan mengisi laporan.

8. Antarmuka Sederhana

Antarmuka Sederhana
Faktanya memang banyak pengguna yang menyukai tampilan antarmuka satu lapis iOS. Sayangnya, Apple tidak memberikan preferensi pengaturan lebih untuk pengguna iPhone. Jika bosan, kamu tidak bisa mengganti launcher, tema, ikon, apalagi menyembunyikan aplikasi di homescreen. Kamu hanya bisa, sebatas mengganti wallpaper saja.

9. Tombol Home Segalanya

Tombol Home Segalanya
Setiap smartphone Android, pasti memiliki fungsi backhome, dan recent apps yang memudahkan penggunanya mengoperasikan smartphone. Sementara, Apple hanya menyedikan satu tombol saja yakni tombol home.
Ya, tombol home pada iPhone mempunyai banyak fungsi. Tekan sekali untuk ke homescreen utama, tekan lama untuk membuka Siri, tekan dua kali mengakses recent appas, dan tekan tiga kali untuk mengaktifkan aksesibilitas (jika diaktifkan). Hanya untuk mengakses fungsi dasar saja, kamu harus menghafalkan beberapa gerakan. Jadi, kamu masih berpendapat pengoperasian iPhone lebih mudah dibandingkan Android? Sepertinya tidak demikian.

10. Hanya Satu Rendering Mesin (Safari)

Hanya Satu Rendering Mesin (Safari)
Apple menggunakan UIWebView di Safari. Itu bagus, cepat, dan itu benar-benar membuat browser Safari sangat powerful. Masalahnya di sini adalah bahwa bahkan browser pihak ketiga seperti Google Chrome juga harus menggunakan UIWebView ini untuk menampilkan konten di iOS. Ini berarti bahwa bahkan jika kamu menggunakan browser pihak ketika, pada dasarnya kamu menggunakan Safari dengan antarmuka yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar